Apalagi pada pelatihan pertama bonusnya ada, yaitu ada perubahan yang sangat berarti yang kita dapatkan setelah kita mengikuti cara-cara tertentu dari mereka itu. Misalnya bagi ! seseorang yang sakit bisa merasa sembuh seketika setelah dia didoakan atau meminum air yang telah didoakan oleh seseorang. Dengan itu kita seakan-akan bisa merasakan sebuah metamorphosis spiritual karena ada bantuan dan peran dari mereka yang kita anggap bisa membantu kita.
Akan tetapi kesalahan umum yang kita lakukan kemudian adalah bahwa untuk besok-besoknya, saat kita sendirian dirumah, kita tidak bisa lagi mengulangi capaian kita seperti saat kita didoakan atau dibantu oleh orang lain sebelumnya. Ada sebuah ketidakpercayaan kita terhadap diri kita sendiri. Bahwa tanpa peran orang tersebut kita tidak akan pernah bisa mengulangi keberhasilan kita tempo hari.
Akhirnya, seiring dengan berjalannya waktu, dengan sangat cepat orang-orang atau kelompok-kelompok tertentu tersebut sudah berada dipuncak menara gading sebuah kepercayaan. Tiba-tiba saja penghormatan dan pengkultusan kita terhadap mereka jadi begitu tingginya, sehingga fungsi mereka! pun kemudian berubah menjadi fungsi AVATAR atau PERANTARA. Me! reka kita anggap sebagai seorang MAHA GURU, MURSYID. Seorang yang punya peran yang sangat besar atas keberhasilan perkembangan rohani kita untuk masa-masa mendatang. Seakan-akan ada mereka diantara kita dengan Allah. Tanpa peran serta mereka, seakan-akan Allah akan sangat sulit kita jangkau.
Tanda-tanda utama bahwa kita telah mengkultuskan seseorang menjadi mursyid atau avatar kita adalah saat kita punya masalah, seketika itu juga kita cenderung untuk minta tolong, atau minta didoakan kembali oleh Sang Guru tersebut agar masalah kita itu segera lenyap dari hadapan kita. Kita tidak percaya diri untuk langsung menghadap dan berdoa kepada Allah. Kita lalu datang kehadapan Sang Guru dalam keadaan rohani yang sempit dan mengecil. Seakan-akan keadaan rohani jauh berada dibawah rohani Sang Guru. Sehingga apapun kata Sang Guru akan kita lakukan dengan membabi buta. Secara psikologis, keadaan rohani yang seperti ini akan sangat mudah untuk dipengaruhi. Persis! seperti orang yang siap untuk dihipnotis.
Tambahan pula, karena hasilnya juga ada, dimana keadaan kita berubah, kita menjadi sedikit lebih tenang, masalah kita seakan-akan sudah teratasi, dan sebagainya, maka kepercayaan kita akan menjadi semakin kuat bahwa hanya dan hanya atas adanya peran Sang Guru yang sangat besarlah yang menyebabkan kita baru bisa beriman kepada Allah. Dan kepercayaan seperti itu terjadi disetiap saat, disetiap waktu. Tanpa kita mengingat dan mengikatkan kesadaran kita kepada Sang Guru sebelum kita melakukan aktifitas agama, rasa-rasanya kita tidak akan pernah percaya diri untuk bisa beriman kepada Allah
Bersambung....
By : Yusdeka Putra

Posting Komentar