Diantara kita mungkin pernah mendengar tanda-tanda malam lailatul qadar yang telah tersebar di masyarakat luas. Sebagian kaum muslimin awam memiliki beragam khurofat dan keyakinan bathil

seputar tanda-tanda lailatul qadar, diantaranya: pohon sujud, bangunan-bangunan tidur, air tawar berubah asin, anjing-anjing tidak menggonggong, dan beberapa tanda yang jelas bathil dan rusak. Maka dalam masalah ini keyakinan tersebut tidak boleh diyakini kecuali berdasarkan atas dalil, sedangkan tanda-tanda di atas sudah jelas kebathilannya karena tidak adanya dalil baik dari al-Quran ataupun hadist yang mendukungnya.

Lalu bagaimanakah tanda-tanda yang benar berkenaan dengan malam yang mulia ini ? Nabi shallallahuâalaihi wa sallam pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, yaitu:
1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahuâanhu berkata: Rasulullah shallahuâalaihi wa sallam bersabda:
âLailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merahâ (Hadist hasan)
2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Kaâab radliyallahuâanhu, bahwasanya Rasulullah shallahuâalaihi wa sallam bersabda:
âKeesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampanâ (HR Muslim)
3. Terkadan! g terbawa dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami ! oleh seb agian sahabat Nabi radliyallahuâanhum
4. Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairoh radliyallahuâanhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahuâalaihi wa sallam, beliau berkata,
âSiapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.â (HR. Muslim)
5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)
Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqoâ dari Rasulullah shallallahuâalaihi wa sallam:
âLailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)â (HR. at-Thobroni dalam al-Muâjam al-Kabir 22/59 dengan sanad has! an)
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya.
sumber http://unik-asik.blogspot.com/2010/08/subhanallah-inilah-tanda-tanda.html
Posting Komentar